*Menghela nafas*
Tertanggal 29 oktober, lembar ku berisikan uraian hati yang amat mendalam serta pesan pesan meninggalkan sudah ku tulis. dan pada saat itu aku memutuskan untuk menutup, kisah ku dengan tulisan ku sendiri. menahan semua amarah, kesal, sedih, pusing, dan tangis. tanpa ku ceritakan disini, tanpa kuceritakan dengan siapa siapa dan ku pendam, hingga akhirnya aku jatuh juga.
aku tutup blog ini, dengan penuh sedih. karena aku kira, kisahku sudah berakhir dan sampai disitu. nyatanya tidak, entah siapa yang bertahan, raga ini atau hati ini. pikiran untuk membukanya memang ada, tapi ketika aku ingin membuka, rasanya sakit itu hadir kembali, aku berfikir mau sampai kapan aku menjadi orang pengecut yang akan takut dengan sakit hati, mau sampai kapan aku menjadi orang yang egois, yang ingin dikejar dengan cara aku ingin dipertahakan.
Hari itu... tepat dimana aku berada di titik paling letih. entah itu datang secara tiba tiba. dimana aku meluapkan emosi dengan cara ku bersuara keras dan meluapkan semua rasa letih. mungkin untuk pereempuan lain *Sudah Pergi* tapi tidak berlaku pada diri ini.Kaki ku yang terus terusan berdiri, tangan ku yang terus menutuop muka ku untuk menahan air mata jatuh, dan hati ini terus ku usap untuk ikhlas akan hal yang terjadi. dan itu membuat ku bisa bertahan.
Jalinan kasih ku memang terhitung sangat muda usianya. bahkan masih meraba untuk masih terus ada. keyakinan yang sudah kutetapkan, tidak merubah ku beranjak pergi. bukan soal waktu aku masih disini. tapi, ini soal rasa. kita sama sama punya masa lalu dan pernah terjebak dalam perihnya sakit hati dan bencinya di khianati, dan sampai akhirnya. itu sembuh, serta berani untuk melangkah dengan pilihan kita sendiri, yang terencana, kita akan sampai akhir.
Aku tidak tahu, aku yang terlalu percaya diri. akan hal aku yang akan dijadikan teman hidupmu atau tidak. yang jelas dan sudah kutegaskan, kamu lah yang nanti nya tempat aku berlindung sekaligus buah hati kecil ku. aku banyak belajar dari hubungan rumit ini. apa itu cara mempertahankan, menghargai bahkan memprioritaskan. tulusku mungkin kurang untukmu,atau mungkin bentuk aku dalam menyikapi mu sangat berbeda, dan selalu ada salahnya.
*Menghela Nafas Kembali*
Aku bukan penulis seperti fiersa besari yang aku idolakan dan ingin sekali aku temui. bahkan aku bukan Boy Candra yang tulisannya digemari banyak kalangan anak muda. tapi, tulisan ku selalu ku hadiahka untuk pembaca setia ku. pembaca yang meluangkan waktu sedikit, untuk sekedar membaca, cukup senang akan itu. waktu ku sangat sedikit, untuk bertemu dengan sahabat sahabat ku kali ini. aku belajar untuk meminimalisir hal itu,karena aku belajar untuk nantinya ketika sudah satu atap, hanya dirimu yang ada.
tolong,,
jangan perkeruh hubungan kita, atau jangan menambah kerikil lagi dan lagi. lebihbaik aku atau kamu yang marah ketika ada kesalahan, dari pada kita memilih untuk selesai. mungkin ketika kamu pergi, kamu akan baik baik saja. tapi itu tidak ada di aku. kalau kamu lelah dengan semua permsalahan yang datang, ingat dengan petemuan pertama,kedua atau ketiga kita. dengan melihat foto foto kecil yang berantakan, yangnantinya akan menjadi arsip penting dalam kisah kita.