.......
terkadang mengawali semua dengan tarikan nafas, entah itu benar benar tarikan nafas atau cuma sekedar selingan ketika membahas tulisan sederhana ini. pernah dengar dengan kalimat "bahwa aku yang membaca duluan blogger mu" ternyata memang seseorang yang pertama kali membaca tulisan ini. sungguh indah ketika mendengar nya, namun ternyata itu hanya sekedar kalimat penyemangat agar aku bisa menulis lagi. seseorang yang sudah membuat ku bisa menulis lalu sampai saat ini dan banyak sekali tokoh yang terlibat dalam tulisan sederhana ini.
Aku mengenal nya secara tidak beraturan atau mungkin bisa dibilang dia bukan yang ku inginkan, pada saat itu. sulit mengungkapkan karena semua akan terlihat semu, seperti judul pertama semu yang menghujam. dari mulai tragedi kehilangn sampai tragedi susah melupa. itu benar benar menyesakan dada kecil ini. mungkin aku pernah berdoa pada tuhan agar dipertemukan dengan seseorang yang pas untuk ku bahkan untuk hari selanjutnya. Terjadilah "kamu" yang hadir tanpa aku rencanakan. Dari mulai pertemuan sampai perjumpaan terakhir kemarin.
Kamu yang sering menekankan komunikasi bahkan sekecil apapun itu dirinya harus tau. kita susun bareng bareng sampai bosan membahasnya. dengan selalu mengingatkan bahwa diriku tidak boleh menebak perasaan atau pun sebaiknya. Tapi maaf untuk kali ini aku sudah menebak nya.
Tidak ada yang bisa memaksakan perasaan seseorang dari hari demi hari. bahkan dari titik dimana kita jatuhkan perasaan sejatuhnya sampai kita menarik kembali. mungkin aku yang terlalu berekspetasi tinggi, tidak papa itu sudah jadi sarapan atau mungkin makan malam ku setelah shift kerja ku selesai.
Aku yang beranggapan menjadi seseorang satu satunya, sampai hari spesialmu. Aku tidak punya hadiah mahal, aku tidak punya sesuatu yang berharga untukmu. Tapi aku bisa mengemas semua kenangan kecil darimu. Entah itu kurir yang mengirimi ku kotak kecil, dan sepucuk surat yang artinya begitu dalam. Aku sangat berterima kasih padamu, sudah hadir, dan aku pun berterima kasih padamu sudah menjadikan aku rumah.
Pernyataan rumah yang hancur katamu itu memang sudah benar adanya. dan itu benar benar rusak parah. sangat parah. dan aku berterima kasih untuk itu.Tidak menyesal pernah kenal dirimu, bahkan aku tidak pernah menyesal untuk menunggu semua yang sudah kamu janjikan, Namun aku manusia biasa yang diimana berada dititik AKU KECEWA.
Banyak sekali pengharapan yang sudah aku tuangkan, dan banyak sekali gambaran kecil untuk 2 tahun kedepan. dan itu semua sia-sia.
Mungkin kali ini aku sangat egois, tapi memang adanya seperti itu. karena sudah banyak luka yang membekas dan susah hilang, dan benar benar sakit.mungkin aku banyak sekali kesalahan yang sudah di perbuat dan kamu TERPAKSA untuk menetap.
Patah Dan Sangat Patah.
benar benar sangat patah, dan itu sakit rasanya. bagaimana kabar mu disana? aku rasa kamu tetap baik.
buta akan hal sebuah kabar dan nyatanya memang caramu yang membuat aku kuat. Terima kasih atas semuanya , dan sangat terima kasih.